Wednesday, June 24, 2015

Budaya Laut & Jati Diri Ekonomi Kita



Hari ini kalau saya lihat-lihat di forum Stockbit, ada banyak orang yang membicarakan tentang masalah kepelabuhan di Indonesia, terutama urusan Dwelling Time (Waktu Tunggu Bongkar Muat) di Tanjung Priok yang dikeluhkan bapak Jokowi. Miris sih dengernya. Tapi di satu sisi saya senang juga, karena seperti yang saya ungkapkan di postingan saya terdahulu, Program Tol Laut & Kinerja Emiten Maritim, jarang-jarang penduduk kota besar apalagi di Pulau Jawa yang ngobrolin tentang laut. Di sisi lain, saya semakin tertarik untuk membahas ekonomi di bidang kelautan ini, setelah menganalisis Emiten-emiten sektor pelayaran dan mendapati bahwa hampir semua emiten di bidang itu berkinerja tidak stabil bahkan mencatat kerugian, di negara yang mayoritas wilayahnya laut.

Monday, June 22, 2015

Investor dan Trader

Setelah kita memutuskan untuk masuk ke pasar modal, tentu kita harus menentukan guidelines alias pedoman dasar yang harus kita pegang dalam melakukan aktivitas transaksi saham. Pedoman dasar ini penting untuk mencegah kita bertindak diluar perhitungan, atau yang lebih parah lagi bertindak berdasarkan emosi sesaat, entah keserakahan atau ketakutan, atau yang lainnya. Langkah yang paling awal untuk diambil dalam hal ini adalah menentukan: apakah kita ingin menjadi investor, atau trader?

Sunday, June 21, 2015

Merdeka Copper Gold, Si Kucing Dalam Karung

Pada tanggal 19 Juni kemarin, Bursa kebanggaan kita ketambahan satu emiten baru, Merdeka Copper Gold (MDKA). Perusahaan ini menggelar IPO pada tanggal 19 Juni kemarin. Begitu diperdagangkan, harga sahamnya langsung naik 25% dari 2000 ke 2530.


Ada beberapa hal yang bagi saya sangat menarik tentang MDKA ini. Diantaranya:

Pertama Listing Tanpa Cetak Laba

MDKA adalah perusahaan pertama yang tidak perlu punya produksi dulu untuk bisa melantai di BEI. Ya, perusahaan ini belum berproduksi sama sekali, jadi belum bisa mencetak pendapatan apapun yang bisa menguntungkan para pemegang sahamnya. Perusahaan baru mulai berproduksi pada tahun 2016 mendatang.

Thursday, June 18, 2015

Perbandingan Emiten Sektor Makanan & Minuman

Beberapa bulan terakhir ini IHSG nampaknya masih belum punya niat untuk naik menanjak lagi. Kalau Anda rajin buka software trading masing-masing, hampir tiap hari kita melihat segitiga terbalik warna merah melulu, meskipun sekali-kali rebound karena jatuhnya sudah terlalu lama dan curam. Apalagi juga bagi yang sedang menunggu kabar suku bunga The Fed dan default krisis Hutang Yunani. Walau sebenarnya kondisi seperti ini bukan hal baru dan pada akhirnya pasti akan berlalu, fenomena naik-turun saham yang 'lebay' memang tidak bisa dihindari di bursa saham manapun di dunia yang fana ini.

Pada awalnya saya berniat menganalisis saham-saham sektor Makanan & Minuman ini karena tertarik dengan tema Ramadhan, biasanya kan makanan dan minuman laku keras. Tapi setelah saya telaah lagi di tahun-tahun yang lalu, ternyata momen Ramadhan tidak memberikan efek yang signifikan terhadap harga saham. Jadi lebih baik kita bahas fundamentalnya saja.

Wednesday, June 17, 2015

Analisis Teknikal & Analisis Fundamental

Di postingan sebelumnya berjudul 'Apa Itu Saham' saya telah menuliskan tentang adanya 2 aliran dalam analisis suatu emiten, yaitu analisis teknikal (Technical Analysis/TA) dan analisis fundamental (Fundamental Analysis/FA).

Analisis Teknikal/TA

Kata Oom Wikipedia nih, Analisis teknikal adalah suatu teknik analisis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Artinya, kita memprediksi pergerakan harga di masa depan menggunakan pola pergerakan dan indikator-indikator lain di masa lampau.

Tuesday, June 16, 2015

Review Buku "The Intelligent Investor" Karya Benjamin Graham

Pertama kali saya mengenal dunia saham, saya masih benar-benar buta dengan namanya analisis, baik itu analisis teknikal maupun fundamental. Yang saya pahami hanyalah suatu saham bergerak naik dan turun tanpa pola yang jelas dan mirip roller coaster: orang-orang menarik nafas dan berteriak-teriak ketika harganya naik atau turun tajam.


Seiring waktu berjalan mulailah saya mencari referensi tentang teknik 'main saham' (saya benci sekali dengan istilah ini, red). Meluncurlah saya ke Gramedia Sudirman dan beberapa toko buku lainnya di Jogja. setelah beberapa kali jalan-jalan ternyata belum ada buku yang mampu menarik perhatian saya. Simple aja sih: Sebagian besar buku-buku tentang saham yang dipajang di toko-toko itu pasang judul yang menggambarkan isi yang kurang pede, like: Cara Cepat Trading Saham*, 7 Jam Kuasai Analisis Teknikal/Fundamental*, dll. (ket: * Bukan judul sebenarnya). Buku-buku seperti itu saya yakin sudah memotong banyak sekali filosofi dan pola pikir dasar dalam berinvestasi, hanya memberi contoh-contoh praktis. Saya memutuskan untuk mencari-cari di Internet tentang buku yang sesuai keinginan saya: Penekanan pada pola pikir apa yang harus saya terapkan, materinya teruji waktu dan terbukti berhasil diterapkan oleh banyak investor besar. Dan hasilnya mengarah pada dua buku: The Intelligent Investor (TII) dan Security Analysis. Beruntung, TII kini sudah beredar di toko buku Gramedia. Jadi begitu saya lihat buku itu dipajang, langsung nyiapin duit minggu depannya, dan beli. Untuk Security Analysis, saya belum tahu dijual disini apa ngga.

Sunday, June 14, 2015

DVD Laporan Keuangan & Tahunan Emiten BEI

Dear Investors...

Mulai hari ini B&P menyediakan produk berupa paket DVD berisi laporan keuangan dan laporan tahunan dari seluruh emiten saham di Bursa Efek indonesia. Terakhir kali data DVD ini di update ada 507 emiten (dan akan terus diupdate karena emiten selalu bertambah). Sumber data adalah Website Bursa Efek Indonesia dan Website masing-masing emiten. Ketersediaan data laporan tahunan bergantung pada data tertua yang bisa kami akses via website bei dan website emiten itu sendiri. Misal, untuk UNTR kami menyediakan laporan tahunannya sejak tahun 2000 karena laporan tahunan tertua yang disediakan oleh perusahaan tersebut memang sampai tahun itu. Sementara laporan tahunan MLBI hanya tersedia hingga tahun 2005 karena laporan tahun-tahun sebelumnya tidak disediakan perusahaan meskipun MLBI sudah go public sejak tahun 1981.

Program Tol Laut & Kinerja Emiten Maritim

Tak terasa sudah hampir 9 bulan pemerintahan Jokowi-JK berjalan. Salah satu program yang paling banyak diperbincangkan oleh masyarakat terkait visi-misi Presiden kita ini adalah program Tol Laut. Dalam pidato pelantikannya, kata-kata yang masih saya ingat sampai sekarang adalah, "Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk." Saya sangat setuju dengan statement beliau. Sebagai orang yang sering mengunjungi kawasan timur Indonesia, bagi saya masyarakat di pulau Jawa yang penduduknya mencapai 60% dari total penduduk Indonesia sangat kurang kedekatannya pada laut. Pilihan untuk bepergian menggunakan transportasi laut nyaris tidak pernah jadi bahan pembicaraan sehari-hari, berbeda dengan penduduk di kota-kota di Indonesia Timur yang umumnya tahu nama kapal Pelni yang singgah ke daerah mereka (bahkan mereka punya sebutan khas untuk kendaraan milik BUMN yang satu ini: "Kapal Putih"). Ironis juga bahwa Jakarta dan Surabaya sama-sama punya pelabuhan yang bisa disinggahi kapal-kapal berdaya angkut besar (Sehingga secara teori harusnya bisa menekan biaya angkutan), tapi para pengusaha lebih suka mengangkut barang via jalur Pantura karena minimnya perhatian pemerintah dan buruknya birokrasi pelabuhan kita.

Thursday, June 11, 2015

Berinvestasi di Bursa Efek Indonesia

Di posting sebelumnya Tentang Pasar Modal, sudah disebutkan bahwa Indonesia saat ini hanya memiliki satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia adalah hasil merger/penggabungan dari Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Kertas saham VOC

lambang VOC


Indonesia mempunyai bagian penting dalam sejarah perkembangan pasar modal dunia. Masyarakat kita khususnya di Jawa, dan lebih khusus lagi para mbah-mbah sangat akrab dengan kata kumpeni. Kata Kumpeni saat ini digeneralisir sebagai bangsa Belanda yang menjajah Indonesia. Namun dulu kata Kumpeni merujuk pada suatu mega korporasi besar pertama di dunia. Korporasi/perusahaan ini sebegitu besarnya sampai-sampai punya angkatan bersenjata sendiri.  Perusahaan itu adalah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC inilah perusahaan pertama di dunia yang secara resmi menerbitkan saham, dan diperdagangkan di bursa saham Amsterdam.

Wednesday, June 10, 2015

Apa Itu Saham?

Well, berhubung ini blog tentang investasi saham, tentu saja kita harus paham tentang apa itu saham. Saham adalah satuan nilai yang mengacu pada kepemilikan suatu perusahaan (ini aga nyontek Wikipedia sebenarnya. Tapi, yah kalo memang saya setuju lalu mau gimana lagi? hehe).

Artinya, jika kita membeli saham suatu perusahaan maka kita menjadi bagian dari pihak-pihak yang memiliki perusahaan . Ya, kita memiliki perusahaan tersebut. Tentu saja sesuai jumlah porsi saham yang kita miliki. Misal

Tentang Pasar Modal

Setelah kita memahami tentang apa itu saham, maka selanjutnya kita juga perlu memahami tempat saham itu diperjual belikan, yaitu Pasar Modal.

Tidak semua saham perusahaan bisa diperjual belikan secara bebas kepada publik. Pernah baca suatu nama perusahaan dengan akhiran "Tbk"? misalnya PT. Unilever Indonesia Tbk. Nah, "Tbk" (singkatan dari kata "Terbuka") menandakan bahwa saham perusahaan itu bisa diperjual belikan secara umum. Di mana kita bisa membeli sahamnya? Tentunya di Pasar Modal.

Friday, June 5, 2015

Multi Bintang Indonesia, Si Bintang Jatuh di Langit Bursa

Terlepas dari isu religius, saham-saham bir di Bursa Efek Indonesia dikenal mempunyai kinerja fundamental yang bagus. Sejauh ini baru ada 2 emiten perusahaan bir, yaitu Multi Bintang Indonesia (MLBI) dengan produk andalan "Bintang Pilsener" serta Delta Djakarta (DLTA) dengan produk andalannya "Anker".


Sejatinya, sifat pasar bir tidak berbeda jauh dengan rokok yang sudah mapan: mereka punya basis massa penggemar yang kuat. Tanyakan saja tentang bir dari Indonesia pada anak-anak muda yang lagi nongkrong, maka mereka pasti akan menyebut kedua merk diatas sebelum menyebut merk-merk lainnya. Belum lagi para wisatawan luar negeri, terutama yang mengunjungi Bali. Bagi mereka kata "Bintang" bermakna bir, bukan benda langit.