Wednesday, September 16, 2015

Melirik Sektor Perikanan

Kalau pembaca ingat, beberapa bulan yang lalu ketika saya membahas tentang program Tol Laut dan relasinya dengan sektor maritim, saya pernah menjanjikan untuk menulis artikel tentang sektor perikanan.

Sektor yang hanya diisi oleh tiga emiten ini memang terbilang kurang menarik dibanding sektor-sektor lainnya. Sepinya peminat bukannya tidak beralasan. Sektor ini berisi perusahaan-perusahaan yang kinerjanya kurang baik.

Tiga perusahaan di sektor perikanan adalah Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI), Central Proteinatama (CPRO), Inti Agri Resources (IIKP).

Friday, September 11, 2015

Analisis Teknikal Untuk Investor

Setelah sempat mewek gara-gara hp saya hilang beberapa hari yang lalu, hari ini saya coba lagi untuk bangkit melanjutkan hidup saya dan blog saya. Okeh kali ini kita akan membahas tentang analisis teknikal, namun yang cocok untuk tipe trader yang sabar atau investor yang ga sabar.

Seperti yang sudah saya ungkapkan pada postingan yang ini, sejatinya investasi dan trading tidaklah selalu berlawanan. Banyak kok yang mengakui bahwa analisis teknikal dan fundamental cukup sering menghasilkan sinyal beli atau jual yang banyak kesamaannya. Namun, syaratnya, time frame yang digunakan harus beberapa bulan, bukan minggu atau harian.

Lalu, bagaimana caranya?

Thursday, September 10, 2015

Smartphone Saya Hilang

Pada hari ini 10 september 2015 saya mengalami kehilangan Smartphone yang biasa saya gunakan untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan pengunjung blog ini dan forum investasi lainnya. Oleh karena itu, untuk sementara saya belum bisa dihubungi melalui Whatsapp, BBM dll. Pengunjung yang ingin mengontak penulis silahkan sms ke 082358010064. Harap maklum

Friday, September 4, 2015

Cara menghitung Harga Wajar & Margin Of Safety

Setelah tanggal 1 kemaren kita ngomongin tentang strategi-strategi dasar dalam berinvestasi (not trading), maka kali ini kita akan "menyusup" lebih lanjut, dimana yang kita bahas adalah tentang cara menilai harga wajar suatu perusahaan.

Jadi begini. Kita dihadapkan pada kenyataan bahwa harga di pasar selalu digerakkan oleh kerakusan dan ketakutan pada diri para manusia yang terlibat di dalamnya. Ketika publik berharap banyak pada suatu saham, maka saham tersebut akan dia beli. Banyaknya orang yang membeli akan membuat harga saham tersebut naik, begitupun sebaliknya kalau banyak yang jual tapi sedikit pembeli karena ketakutan, harganya turun.

Thursday, September 3, 2015

Ada apa dengan INDX?

Pada tanggal 3 September kemarin, saham PT. Tanah Laut Tbk (INDX) dinyatakan disuspesi oleh otoritas bursa, setelah mengalami penurunan harga sebesar 61% dari Rp426 pada 6 Agustus 2015 menjadi 2 September 2015.

Kalau Anda membaca artikel saya tentang Emiten Maritim di sini, anda akan melihat bahwa kinerja INDX sebenarnya tampak paling kinclong di antara emiten pelayaran yang lain. Nyaris semua emiten di sektor tersebut menunjukkan kinerja yang tidak bisa dibilang baik, atau kalaupun meraih laba, laba tersebut tidaklah stabil dari tahun ke tahun. Mungkin hal ini masih bisa dimaklumi, karena mayoritas bidang usaha mereka adalah tidak jauh-jauh dari angkutan komoditas kecuali SMDR dan TMAS.

Tuesday, September 1, 2015

Strategi Dasar Dalam Berinvestasi: Growth, Value & GARP Investing

Setelah sebelumnya sudah saya jelaskan tentang perbedaan antara trading dan berinvestasi pada postingan yang ini, maka kali ini saya akan mulai fokus pada gaya investasi itu sendiri. Salah satu gaya dalam berinvestasi ini tidak perlu dipegang erat-erat secara fanatik, namun seringkali justru dipadukan untuk menghasilkan profit yang maksimal.

Gaya yang pertama adalah Growth Investing.Growth investing adalah strategi dimana investor mengincar saham yang menurut mereka mempunyai potensi yang tinggi untuk tumbuh terus dalam jangka panjang. Investor yang menggunakan strategi ini harusnya sangat memperhatikan bagaimana cara perusahaan menjalankan usahanya. Misalnya, perusahaan yang mengutamakan pertumbuhan akan lebih sering menggunakan laba yang ia dapat untuk melakukan ekspansi atau akuisisi, ketimbang membagikannya dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham. Contoh perusahaan model begini adalah PT. Bank Tabungan Pembangunan Nasional Tbk (BTPN) yang pernah kita bahas beberapa hari yang lalu. 
 Kalau di level perusahaan kelas dunia, mungkin yang paling mewakili perusahaan tipe begini adalah Berkshire Hathaway-nya Warren Buffett.

BEI, Sudah Benar-benar Indonesia?






Selain kita merayakan HUT RI ke 70 pada 17 Agustus lalu, bursa kesayangan kita juga merayakan ultah-nya yang ke 38, tepatnya tanggal 10 Agustus kemarin. Walau sejatinya di negeri ini sudah ada bursa efek sejak tahun 1912, namun bursa efek yang mampu bertahan dan berkembang secara kontinu hingga sekarang baru ada pada tahun 1977, yaitu saat berdirinya Bursa Efek Jakarta, yang kemudian merger dengan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia. Lalu, apakah Bursa ini sudah bisa disebut mewakili masyarakat Indonesia?