Friday, September 11, 2015

Analisis Teknikal Untuk Investor

Setelah sempat mewek gara-gara hp saya hilang beberapa hari yang lalu, hari ini saya coba lagi untuk bangkit melanjutkan hidup saya dan blog saya. Okeh kali ini kita akan membahas tentang analisis teknikal, namun yang cocok untuk tipe trader yang sabar atau investor yang ga sabar.

Seperti yang sudah saya ungkapkan pada postingan yang ini, sejatinya investasi dan trading tidaklah selalu berlawanan. Banyak kok yang mengakui bahwa analisis teknikal dan fundamental cukup sering menghasilkan sinyal beli atau jual yang banyak kesamaannya. Namun, syaratnya, time frame yang digunakan harus beberapa bulan, bukan minggu atau harian.

Lalu, bagaimana caranya?


Penulis ingin membahas 2 Indikator yang cukup sering digunakan untuk analisis teknikal. 2 indikator ini adalah Simple Moving Average dan Bollinger Bands.

Untuk Simple Moving Average (SMA) sendiri, akan kita gunakan 2 parameter, jadi mungkin itungannya ya 3 indikator. 1 Bollinger Bands (BB) dan 2 SMA.

Anda bisa langsung melihat penerapan indikator-indikator ini situs-situs penyedia chart gratisan, macam finance.yahoo.com atau di software trading Anda.

Mari kita lihat contoh penerapannya.

  1. Buka finance.yahoo.com
  2. Ketikkan kode ticker saham yang anda ingin lihat chartnya dan akhiri dengan ".jk". Misal kita ingin lihat chart Bank BRI, maka ketik BBRI.JK
  3. Klik "2y" untuk melihat rentang waktu chart selama 2 tahun terakhir.
  4. Pada bagian indicator, tambahkan SMA dengan periode 50 hari dan 20 hari, lalu Bollinger Bands dengan periode 20 hari dan Standard Deviation 2.
  5. Anda akan mendapat tampilan berikut:
Ingat cara mainnya:
  • Indikator BB (diwakili garis abu-abu) memiliki 3 garis, yaitu garis atas (resistance) garis tengah (SMA 20) dan garis bawah (support).
  • BB mengindikasikan kisaran pergerakan harga pada saat itu. Jika Harga mendekati atau sudah memotong garis support atau resistance, maka tandanya sebentar lagi harga akan berbalik arah. Tanda bahwa harga sudah berbalik adalah grafiknya sudah menuju/mendekati garis SMA 20.
  • SMA 20 diwakili warna biru, dan SMA 50 warna merah.
  • Jika Garis SMA 20 memotong dari atas ke bawah terhadap garis SMA 50, maka itu adalah sinyal Jual. Sebaliknya jika garis SMA 20 memotong dari bawah ke atas terhadap SMA 50, maka itu artinya sinyal Beli.
Sekarang mari kembali perhatikan grafik di atas. Bagian yang saya lingkari adalah sinyal beli/jual.

  • Lingkaran 1 adalah sinyal beli di harga 7250.
  • Lingkaran 2 adalah sinyal jual di harga 7700.
  • Lingkaran 3 adalah sinyal beli di harga 8325.
  • Lingkaran 4 adalah sinyal jual di harga 10050.
  • Lingkaran 5 sekilas seperti sinyal beli, Tapi di titik itu ternyata harga sudah menembus garis resistance yang artinya harga akan segera berbalik turun. Jadi, jangan beli pada posisi itu. Karena pada lingkaran 5 kita tidak membeli, maka pada lingkaran 6 juga kita tidak melakukan jual, meski terdapat sinyal jual.
  • Lingkaran 7 adalah sinyal beli di harga 10650.
  • Lingkaran 8 sekilas tampak seperti sinyal jual. Tapi di titik itu ternyata harga sudah menembus garis support yang artinya harga akan segera berbalik naik. Benar saja, tidak lama kemudian harga berbalik hingga 12475. pada momen rebound inilah baru anda lakukan jual. 
Jika garis SMA 20 dan SMA 50 sejajar/tidak saling berpotongan, maka itu menunjukkan sebuah trend pergerakan saham. Jika dua garis itu sejajar menanjak, maka menandakan sedang terjadi trend bullish. Sebaliknya, jika dua garis itu sejajar menurun, maka menandakan terjadi trend bearish. Dan faktanya saat ini memang hal itu yang terjadi kan?

Ingat bahwa cara ini hanya efektif untuk saham-saham yang likuid alias banyak ditransaksikan. Oleh karena itu, terapkanlah hanya pada saham-saham LQ45.

Ingat juga bahwa rentang waktu yang digunakan cukup lama untuk ukuran sebuah aktivitas trading. Contoh pada lingkaran 7 (beli) dan jual (pasca rebound dari lingkaran 8) terdapat rentang waktu sekitar 7 bulan.  Jadi sabar ya, and happy trading!

No comments:

Post a Comment