Wednesday, May 18, 2016

Pengalaman Menghadiri RUPS SRIL (PT. Sri Rejeki Isman Tbk.)



Bpk. Iwan Lukminto, Rekan-rekan Investor UMY
dan saya (ketiga dari kanan). Terima kasih untuk mas Jovi
sebagai pemilik foto.
Seperti yang sudah saya sebutkan di postingan saya sebelumnya tentang SRIL disini, saya berencana menghadiri RUPS-nya. Dan akhirnya hari ini kesempatan itu terwujud.

Sudah cukup lama saya menantikan hari ini. Sejak sebulan lalu saat pencatatan pemegang saham yang berhak menghadiri RUPS. Alasan kenapa saya pilih SRIL, ya karena emiten ini lokasi RUPS-nya paling dekat dengan domisili saya. Yang lain hampir pasti di Jabodetabek semua. Sebenarnya ada juga SIDO yang RUPS-nya di Semarang (Tanggal dan jam RUPS sama kayak SRIL: 18 Mei pukul 09.30 WIB). Tapi yah itu tadi, Jogja lebih dekat ke Solo ketimbang Semarang. Hehe

Persiapan berangkat bisa dibilang ala kadarnya. Pakaian masih Casual. Cuma modal baju koko, celana Jins dan Sendal Gunung. Bensin juga mepet tanpa diisi sepanjang perjalanan. Duit yang dibawa cuma cukup buat parkir. Pokoknya pantas lah untuk dibilang ga niat sama sekali (padahal RUPS ini sudah dinanti lama).

Perjalanan ke Solo sangat lancar. Cuaca super bersahabat. Untuk nemuin lokasi Diamond Solo Convention Center juga gampang. Letaknya di Jalan Slamet Riyadi, belakang hotel Diamond dan bisa ditemukan di Google Maps. Kalo kita ke Kota Solo dari Arah Jogja, sudah hampir pasti kita lewat Jl. Slamet Riyadi ini.

Setelah perjalanan kurang lebih satu setengah jam, akhirnya sampe juga di tempat tujuan. Pertama nyampe saya agak kaget karena disana ada kumpulan ibu-ibu lagi senam pagi. Pengen gabung sih, tapi takut badan kurus ini terbang kena angin. 

Gerai Fashion Village milik Sritex. Ada baju loreng juga lho.
Di jalan masuk menuju DSCS, ada gerai Fashion Village. Macem-macem bajunya, bahkan ada baju dengan motif loreng tentara. Seperti yang saya sudah sebutkan sebelumnya disini, SRIL punya gerai namanya FAshion Village, dan SRIL juga punya produk seragam tentara.

Agak kikuk untuk masuk ke gedung. Tak liat yang lain pake baju resmi-resmi semua. Pake sepatu kinclong banget lagi. Lhah saya dengan pakaian begini kira-kira diusir satpam gak ya? hehe. Tapi dengan modal nekat saya langsung aja masuk gedung dan naik ke lantai dua. Jangan liat kiri-kanan. Ntar malah dikira ada gelagat mencurigakan. Beruntung tidak ada siapapun yang menegur saya. Jadi aman-aman saja.

Sampai di ruang RUPS, langsung Absen. Absennya pake laptop yang didalamnya udah ada daftar pemegang saham yang disediain PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia. Tinggal tunjukkin KTP, mereka langsung scan itu KTP dan data jumlah saham yang kita pegang langsung muncul. Saya tetap pasang muka tembok ketika salah satu petugas berkata "Sanda Restu Wibowo, 100 saham". Ketauan banget beli saham cuma buat ikut RUPS.

Abis nunggu beberapa saat, acara pun dimulai. Kesan pertama sudah baik. Rapat dimulai tepat sekali
Hidangan pembuka...
pada pukul 9.30 WIB. Gak mundur, gak kecepetan juga. Oh iya sebelum duduk rapat, saya udah ambil Snack duluan. 

Kali ini investor yang hadir di RUPS cukup banyak. Sebelumnya saya sempat deg-degan karena kalo baca-baca kisah pengalaman RUPS yang ditulis di blog-blog investor terkenal di Indonesia, misalnya yang ini, yang ikut RUPS dikit banget. Sisanya yang ikut karyawan perusahaan itu sendiri. Kan malu, mana pakaiannya kayak gini lagi. hehe

Asumsi saya, RUPS SRIL banyak yang hadir karena:
  1. SRIL juga mempromosikan sahamnya pada karyawan-karyawannya.
  2. Lokasi RUPS SRIL yang diselenggarakan di Kota Solo. Biasanya RUPS diselenggarakan di sekitaran JAbodetabek. Padahal Investor dari Jawa Tengah sendiri cukup banyak. Alhasil begitu ada emiten yang menyelenggarakan RUPS di wilayah mereka, investor langsung mewanti-wanti. Termasuk Saya.
Annual Report-nya tebal dan berat.
RUPS berlangsung sangat lancar. Mulai dari pembacaan tata tertib hingga sesi Public Expose. Manajemen Terbilang percaya diri mempresentasikan hasil kerja dan proyeksi mereka tentang perusahaan. Dalam RUPS ini disepakati dividen sebesar Rp. 3 persaham dengan cum date tanggal 25 Mei 2016. 

Sesi tanya jawab juga lancar jaya. MC tidak membatasi jumlah penanya dan jumlah pertanyaan. Para penanya SEMUA-nya dari Yogyakarta (termasuk saya). 

Sebagian besar hadirin bertanya tentang struktur permodalan perseroan. Maklum saja, Rasio Hutang terhadap Aset Bersih terbilang besar, sampai 1.83x. Lagipula. Industri teksil Indonesia selama ini dicap sebagai sunset industry, Industri yang kejayaannya sudah usai. Kalah tergencet tekstil asal Cina yang menyerbu pasar.

Manajemen mengatakan bahwa Liabilitas besar tidak perlu dikhawatirkan karena rasio aset lancar masih --kalau saya gak salah ingat--4.3x. Manajemen tidak khawatir berkenspansi karena memiliki 4 lini usaha vertikal (dari hulu ke hilir semuanya ada), sehingga tidak bergantung pada perusahaan lain. Sritex melakukan diversivikasi yang luas, baik dalam hal produk (benang, kain polos, kain jadi, pakaian fashion, seragam militer & security), pelanggan dan negara tujuan ekspor (tersebar di banyak negara).

Sepertinya yang membuat mereka tambah yakin adalah terpilihnya Bapak Joko Widodo menjadi Presiden RI. Seperti yang kita tahu, dulu bpk Jokowi adalah Walikota Solo dan tentu saja dekat dengan petinggi Sritex. Beberapa tahun yang lalu Sritex sempat berencana untuk mendirikan pembangkit listrik sendiri, namun setelah mendapat jaminan dari PLN untuk pemenuhan listrik, bahkan pasca ekspansi rampung, maka Sritex mengurungkan niat itu.

Acara RUPS diselingi kejutan ulang tahun utk Ibu Hj. Susyana, komisaris utama SRIL. 

Lezzaaattt...
Setelah public expose selesai, masuk sesi foto-foto dan makan-makan. Makanannya enak banget. Standar orang kaya lah pokoknya, hehe. Pak Iwan Lukminto selaku dirut utama tentu saja jadi sasaran utama sesi foto-foto itu. Beruntung untuk hal ini beliau cukup ramah melayani para hadirin. 

Saat mau foto-foto bersama kami, beliau bilang, "Wah kayaknya satu saham satu foto ini. Padahal ada 18.6 Milyar saham", hadirin tertawa lepas. --Kayaknya nyindir, hehe--

Saat acara makan-makan, saya berbincang-bincang dengan sesama investor muda yang juga dari Yogyakarta, Tepatnya UMY. Mereka enak, datang rombongan. Lhah saya? 

Secara keseluruhan, RUPS kali ini sangat memuaskan. Jam tepat waktu, tanya jawab terbuka, dan tidak tampak ada hal yang ditutup-tutupi. 

However, saya memutuskan sementara waktu untuk menunda invest di SRIL. Bagaimanapun pengetahuan saya masih awam untuk analisis bidang usaha garmen yang setau saya marginnya kecil. Tapi, RUPS kali ini tetap menjadi satu bagian utama saya dalam menilai manajemen SRIL. What a great day.

#UPDATE: Saya sempat heran ketika beberapa sesama investor di RUPS bertanya tentang KTUR. Saat saya bertanya apa itu KTUR, mereka malah tambah bingung. "Bagaimana mungkin anda bisa ikut RUPS tanpa punya KTUR?" tanya mereka. Setelah saya searching Google, baru saya paham bahwa KTUR adalah Konfirmasi Tertulis Untuk RUPS. Surat KTUR bisa diminta dari broker dan biasanya jadi syarat wajib untuk ikut RUPS selain Fotokopi KTP. Rupanya pada RUPS SRIL ini udah agak 'canggih'. Mereka sudah punya data pemegang saham dari KSEI. Makanya saya cuma perlu tunjukkan KTP, tidak butuh KTUR lagi. Hal ini sekaligus bukti bahwa saya menghadiri RUPS benar-benar dengan modal nekat.

6 comments:

  1. ini baru namanya investor saham. Kita harus ikut RUPS walau hanya 1 lot. Setelah ikut RUPS, baru beli banyak, jangan terbalik. Mohon sharing setiap anda ikut RUPS. Apa merchandise yang diberikan ke pemegang saham SRIL?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak. Sepertinya saya akan kesusahan kalau berburu RUPS, Karena mayoritas RUPS dilaksanakian di Jabodetabek, sedangkan saya tinggal di Jogja. Paling2 cuma bisa menghadiri RUPS SIDO (Semarang) dan SRIL (Solo).

      Merchandise? Laporan tahunan (tebal seperti yang difoto), Buku presentasi Public Expose, Pensil, Snack, sama Makan berat pak. hehehe

      Delete
  2. Pada saat Sanda mengikuti RUPS tentu saja ada beberapa presentasi oleh pihak Sritex maupun pertanyaan dari pemegang saham mengenai prospek pertumbuhan sril di masa mendatang. Boleh di share disini mengenai strategi mereka ke depan untuk tetap menjaga rasio keuangannya tetap stabil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sritex tahun ini merencanakan sudah bisa mengoperasikan ekstensi pabrik baru mereka di sukoharjo yang kapasitasnya hingga 114% untuk lini garment, 100% utk kain jadi, 50% utk kain mentah dan 16% untuk benang.

      Keyakinan bahwa rasio keuangan stabil dari fakta bahwa:
      1. Order sudah menumpuk walau upgrade pabrik belum selesai, terutama order seragam militer

      2. Obligasi SRIL tahun 2014 bukan untuk menambah utang baru, melainkan untuk mengganti utang bank. alasannya, bunga obligasi lebih rendah dari bunga utang bank.

      3. Perusahaan punya diversifikasi produk, pelanggan dan negara expor yang banyak, sehingga tidak bergantung pada kondisi ekonomi suatu pelanggan/negara saja.

      Delete
  3. tahun lalu di jakarta peserta dikasih kain batik, tahun ini gak ada YA MAS?

    ReplyDelete