Akhir-akhir ini harga komoditi dunia menurun drastis. Seperti pada postingan saya yang terdahulu di sini, sini, dan disini, penurunan harga komoditi hampir merata di semua lini, baik energi, emas, sawit dan lain-lain. Penurunan yang diakibatkan perlambatan ekonomi China dan Eropa ini mau tak mau juga berdampak bagi Indonesia. Untuk tahun 2015 kemarin terjadi defisit anggaran sampai Rp318.5 trilyun gara-gara belanja yang besar namun pendapatan negara, yang umumnya datang dari pajak dan ekspor hasil bumi, turun.
Terlepas perkara analisis ekonomi makro yang sangat kompleks dan djoedjoer saya juga belum terlalu paham, kali ini kita mau bahas tentang tempat terbentuknya harga komoditas yang naik turun di atas. Jika harga saham bisa kita pantau di Bursa Efek, maka harga komoditas bisa kita pantau di Bursa berjangka.